TIMES LOMBOK, LOMBOK UTARA – Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan segera memasuki usia ke-17 pada 21 Juli 2025. Pada usia tumbuh remaja ini menjadi spirit pemerintah daerah untuk terus berkontribusi lebih banyak pada sektor pembangunan dan pemberdayaan agar masyarakat semakin CERIA BERSAMA (Cerdas, Ceria, Religius Bersatu Semakin Maju).
Bupati KLU, Najmul Akhyar mengungkapkan, pada momentum puncak perayaaan hari ulang tahun (HUT) KLU ke-17 menjadi spirit bersama antara masyarakat dengan pemerintah daerah serta semua stakeholder agar semakin memupuk semangat membangun daerah.
"Angka 17 ini kami sebut sweet (manis) seperti anak-anak remaja yang punya spirit luar biasa. Sweet seventen ini muncul ketika saya ngobrol bersama pak Wabup," ungkapnya pada konferensi pers digelar Dinas Kominfo KLU, Jumat (18/7/2025).
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat senantiasa bersyukur di usia ke-17, KLU telah mencapai sejumlah aspek pembangunan yang pesat, bila mengingat kembali pada tahun-tahun pertama mekar jauh dari kondisi sekarang. Tentu capaian semua ini tiada lain semangat bersama yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh KLU.
"Mulai dari Bupati pertama hingga sekarang telah banyak capaiannya. Kita harus terus meningkatkan syukur agar tetap menjadi semangat semakin lebih maju," katanya.
Ada beberapa capaian yang luar biasa, di antaranya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari angka Rp60 miliar menjadi Rp300 miliar, pencapaian penurunan angka kemiskinan dari angka 43 persen lebih menjadi 23 persen lebih, pada sektor pembangunan rumah warga pascagempa, yang masih belum terbangun sedang diikhtiarkan melalui berbagai program pembangunan rumah, pada sektor pendidikan semua sekolah sudah memadai tinggal terus ditingkatkan, sektor kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit daerah sudah ada, tinggal terus ditingkatkan.
Tidak hanya itu, pihaknya juga pada momentum 17 tahun terus membenahi sektor pariwisata agar kembali mencapai angka kunjungan wisatawan 1 juta seperti pernah terjadi pada tahun 2017. Inovasi dan perbaikan pada sektor layanan air bersih tengah diperbaiki di kawasan wisata tiga gili sebagai andalan nasional dan daerah.
"Pariwisata memiliki multiplier effect dalam peningkatan ekonomi pada sektor perdagangan, pertanian, dan lainnya," tegasnya.
Pihaknya juga menekankan pada seluruh kantor-kantor pemerintahan menaruhkan bahasa inggris dalam upaya mendukung target pariwisata dunia tersebut.
"Inovasi perlahan-lahan kita lakukan salah satu tercantum bahasa inggris di setiap instansi pemerintahan," ujarnya.
KLU tumbuh dan berkembang penuh dengan dinamika. Namun, spirit menjadi kabupaten mandiri dan maju tetap menjadi semangat bersama. Momentum HUT KLU tentu bukan sekedar momentum, namun menjadi peletakan percepatan yang harus dilakukan oleh OPD. Karena itu, ia menilai perangkat OPD pada tiga hal yaitu inovasi, nilai, tambah.
"Sweet seventeen ini juga menjadi momentum mengukur percepatan pembangunan daerah yang dilakukan OPD," imbuhnya.
"Kami menyadari masih banyak hal yang belum kami lakukan. Karena itu, kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar mampu mencapainya," harapnya.
Sementara itu, Wabup KLU menambahkan, pembangunan jalan kabupaten yang sudah tertangani pemerintah daerah sepanjang 400,07 km dengan kondisi jalan mantap 79,7 persen atau 319,01 km dan kondisi jalan tidak mantap 20,3 persen atau 81,05 km.
Kemudian, jalan desa strategis sepanjang 251,7 km dengan kondisi mantap 37,9 persen atau 95,39 km dan kondisi tidak mantap 62,1 persen atau 156,3 km. Bila ditotalkan kondisi jalan yang sudah mantap 414,4 km, sedangkan kondisi jalan yang tidak mantap 237,35 km.
"Sementara pembangunan jalan nasional sudah mantap dari kawasan wisata Malaka sampai perbatasan Kokoh Putek, Bayan," terangnya.
Ketua Panitia HUT KLU ke-17, Tresnahadi menyampaikan, dalam menyambut puncak HUT KLU ke-17 telah terlaksana sejumlah perayaan dan kegiatan. Salah satunya meluncurkan car free day sudah berjalan minggu ke-empat, eksplore pariwisata desa Sambik Elen, bhakti sosial, pentas seni dan peresean, dan beberapa kegiatan lainnya.
"Kegiatan berlangsung sebelum dan sesudah puncak HUT KLU dan HUT RI," terangnya. (*)
Pewarta | : Hery Mahardika |
Editor | : Faizal R Arief |