TIMES LOMBOK, JAKARTA – Korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024) bertambah. Tim Badan Pemadam Kebakaran Nasional menyatakan menemukan 58 jenazah dan tiga orang berhasil diselamatkan dari kecelakaan ini menurut kantor berita Yonhap.
Penerbangan Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam awak. Pesawat itu sedang mendarat dari Bangkok, Thailand, sekitar pukul 9 pagi waktu setempat (0000 GMT). Hingga saat ini, Kementerian Transportasi Korea Selatan belum mengonfirmasi jumlah pasti korban jiwa.
Petugas pemadam kebakaran setempat melaporkan bahwa setidaknya 58 jenazah telah ditemukan, namun jumlah ini masih bisa bertambah. Sementara itu, pihak berwenang terus berupaya menyelamatkan korban yang diduga terperangkap di bagian ekor pesawat. Yonhap News Agency melaporkan bahwa tiga orang berhasil diselamatkan.
Video yang beredar di media lokal menunjukkan pesawat bermesin ganda itu tergelincir di landasan pacu tanpa roda pendaratan, sebelum menabrak dinding dan meledak dengan kobaran api dan puing-puing. Foto-foto lainnya memperlihatkan asap tebal dan api yang melalap sebagian badan pesawat.
Menurut otoritas bandara, kecelakaan ini kemungkinan disebabkan oleh kerusakan roda pendaratan akibat tabrakan dengan burung (bird strike).
Salah satu penumpang sempat mengirim pesan kepada keluarganya, mengatakan bahwa seekor burung tersangkut di sayap pesawat. Pesan terakhirnya berbunyi, "Haruskah aku mengucapkan kata-kata terakhirku?"
Namun, teori tentang bird strike ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Kementerian Transportasi. Pesawat yang terlibat adalah Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh Jeju Air. Hingga kini, maskapai tersebut masih mencari informasi terkait penyebab kecelakaan dan jumlah korban.
Semua penerbangan domestik dan internasional di Bandara Muan dibatalkan akibat insiden ini. Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) belum memberikan komentar resmi.
Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sang-mok, yang baru menjabat pada Jumat lalu di tengah krisis politik, memerintahkan upaya penyelamatan secara menyeluruh. Kepala stafnya juga segera menggelar rapat darurat untuk menangani situasi ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Diduga Akibat Bird Strike, Tiga Orang Dilaporkan Selamat
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |