TIMES LOMBOK, LOMBOK UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, Kebudayaan, dan Olahraga (Dikbudpora) menggelar Pekan Apresiasi Budaya (PAB) selama tiga hari mulai dari tanggal 11-13 September 2024. Dalam pembukaan dihadiri Bupati, Wakil Bupati, kepala dinas, tamu undangan lainnya.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu menyampaikan, pelaksanaan PAB rutin dilakukan oleh pemerintah daerah, terakhir terlaksana pada tahun 2019, kemudian baru dapat terlaksana kembali pada tahun 2024, pasca pemulihan gempa 2018 dan Covid-19.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu didampingi Wakil Bupati, Danny Karter, Kepala Dikbudpora, H Adenan membuka pawai Pekan Apresiasi Budaya. (Foto: Hery Mahardika/TIMES Indonesia)
"Sekarang kembali kita adakan sebagai upaya membangkitkan budaya Lombok Utara," ungkapnya, Rabu (11/9/2024).
Budaya sudah berkembang sejak dulu hingga sekarang supaya generasi milineal mengenal budaya Lombok Utara. Melalui PAB ini generasi milineal dapat mengetahui dan mengenal pakaian adat, seni musik tradisional, seni tari tradisional khas Lombok Utara.
"Dari PAB ini sebagai motivasi dalam menambah wawasan seni tradisional, karena sekarang ini banyak muncul kesenian bukan khas Lombok Utara seperti seni musik kecimol baru-baru ini muncul yang kini terus berkembang," imbuhnya.
Dengan kondisi perubahan generasi milineal di era digital informasi, anak-anak fokus pada digital handphone sehingga dengan adanya PAB dapat melestarikan budaya Lombok Utara, yang menjadi aktivitas rutin anak-anak Lombok Utara baik di sekolah maupun bermain sesama anak sepulang sekolah.
"Kita harap anak-anak kita dapat menjadikan budaya sebagai kesibukan baik pemahaman di sekolah maupun bermain saat pulang sekolah. Jangan sampai anak-anak kita fokus pada handphonenya saja," tegasnya.
Ia berharap kepada Dikbudpora agar mengundang para tokoh budaya untuk konsentrasi pada pelestarian budaya pada aspek pemahaman maupun pelestriannya, sehingga dapat masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.
"Silahkan Dikbudpora mengundang para tokoh membahas budaya khas Lombok Utara. Memang di sekolah ada muatan lokal sehingga mudahan nanti dengan dialog para tokoh adat, termasuk juga memutuskan pakaian adat khas Lombok Utara," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dikbudpora Lombok Utara, H Adenan menjelaskan, PAB diikuti oleh lima kecamatan yang lebih didominasi anak-anak muda, anak-anak pelajar sehingga dapat terwujud sesuai diharapkan daerah.
"Kegiatan PAB lebih banyak diikuti oleh anak-anak muda dan anak-anak terpelajar kita," jelasnya.
Melalui PAB dapat memberikan apresiasi kepada para tokoh budaya dan para seniman atas karyanya. Pembukaan PAB akan berlangsung dengan empat kegiatan, yaitu dibuka dengan pawai budaya, hiburan rakyat selama tiga malam dengan mengundang 15 group seni tradisional, festival gendang belek 20 group, dialog budaya dengan para tokoh budaya dan seniman.
"Dalam dialog nanti kita undang 100 tokoh budaya dan tokoh seniman. Salah satu agenda yang kita bahas pakaian adat khas Lombok Utara," terangnya.(*)
Pewarta | : Hery Mahardika |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |