TIMES LOMBOK, LOMBOK UTARA – Ketua Fraksi Golkar DPRD KLU, Raden Nyakradi, S.Pd duduk sebagai anggota DPRD KLU tiga periode berturut-turut dari masa jabatan 2015-2029 dari daerah pemilihan (Dapil) IV Kecamatan Bayan.
Kisah terpilihnya Raden Nyakradi berawal dari aktifnya berkegiatan sosial hingga dipaksa masyarakat mewakili aspirasi di jalur legislatif.
"Awalnya saya aktif berkegiatan sosial di banyak lembaga sosial. Dan banyak program sosial yang saya salurkan langsung ke masyarakat," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Senin (10/3/2025).
Nyakradi, panggilan akrabnya, sejak muda sudah aktif berkegiatan sosial, pendamping masyarakat adat, petani, nelayan. Kegiatan advokasi masyakarat dan lingkungan. Pendidikan hukum berbasis masyarakat - OBHM. Penelitian partisipatif sosial dan lingkungan PAR Rinjani. Pendidikan resolusi konflik dan mediator, konflik Sumberdaya alam.
Lembaga-lembaga sosial swadaya pernah digeluti. Pengurus Serikat Tani NTB, Lembaga Study Bantuan Hukum Mataram, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara( AMAN- NTB)YPMP, Fasda Gravitasi Mataram, FK- PNPM generasi sehat cerdas.
"Dari beberapa lembaga itu, banyak program sosial yang saya salurkan langsung ke masyarakat," terangnya.
Atas perjuangan sosial itulah pada tahun 2014, saya diminta maju sebagai calon anggota DPRD KLU melalui partai Golkar. Pertama kali maju harus bersaing dengan politisi senior yang sudah kawakan, salah satunya Mariadi (Ketua DPD II Golkar KLU).
"Karena dukungan masyarakat begitu masif. Akhirnya saya mengundurkan diri dari lembaga sosial kemudian fokus mempersiapkan maju legislatif yang bersaing kawakan Golkar. Bahkan, partai politik pun masyarakatlah menyarankan ke Golkar," tuturnya.
Salah satu yang menjadi pertimbangan utama di kala, bahwa membantu masyarakat lewat sosial tidak akan cukup, sehingga diperlukan kekuasaan untuk mempengaruhi kebijakan daerah demi kepentingan masyarakat.
"Saya melihat kebijakan itu diatur oleh kekuasaan, dengan kekuasaan yang kita pegang, selama itu berbuat untuk masyarakat," katanya.
Pada Pileg 2014, Nyakradi berhasil meraih 1.029 suara berada pada urutan kedua setelah Mariadi. Selang enam bulan kemudian Mariadi maju sebagai Calon Wakil Bupati KLU, dan nasib pun berpihak kepada Nyakradi.
"Tahun 2015 saya dilantik menggantikan pak Mariadi melalui jalur pergantian antar waktu (PAW). Dari sinilah awal mula duduk sebagai anggota dewan periode pertama," ungkapnya.
Pada periode pertama, Nyakradi di alat kelengkapan dewan (AKD) diutus oleh Fraksi Golkar sebagai Wakil Ketua Komisi I. Setengah periode kemudian diutus menjadi Ketua Bapemperda.
"Di periode pertama saya lebih banyak belajar kepada senior-senior yang lebih berpengalaman," katanya.
Atas kinerjanya sebagai anggota dewan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Memudahkan Nyakradi kembali terpilih pada periode kedua 2019-2024 yang berhasil meraih 1.593 suara. Suaranya tersebut masih pada urutan kedua, di Dapil Bayan Golkar meraih dua kursi, urutan pertama diduduki Mariadi.
"Di periode kedua saya diutus fraksi sebagai Ketua Komisi I," jelasnya.
Atas keberhasilan mengawal aspirasi masyarakat. Nyakradi pun kembali maju untuk periode ketiga dengan meraih 2.530 suara dalam posisi pertama di Golkar.
"Di periode ketiga ini, saya ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar, kemudian sebagai anggota komisi I dan anggota Banggar," jelasnya.
Selaku Ketua Fraksi yang ditunjuk sebagai perpanjangan tangan Golkar di legislatif, bagaimana mengawal kepentingan partai, tentu berdasarkan kepentingan rakyat.
"Suara Golkar suara rakyat," ucapnya.
Bentuk keberpihakan kepada masyarakat pada sektor ekonomi, kesehatan, infrastruktur, UMKM. Dimana Golkar dikenal dengan militansi gress root mayoritas petani, nelayan, peternak, dan lainnya.
Sesuai arahan para anggota fraksi harus sesuai dengan arahan partai. Program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah harus didukung.
Yang terpenting untuk Kepentingan masyarakat. Merata dari timur ke barat, jalan nasional sudah bagus. Bagaimana jalan kabupaten dan desa perlu diperbaiki, air bersih jangan sampai musim kemarau ribut soal air bersih, air irigasi untuk sawah, wilayah timur paling awal kekurangan air
"Perlu ada terobosan lebih konkret terhadap persoalan itu." ungkapnya.
Selain itu, di wilayah timur terkenal dengan sektor pariwisata yang menjaga kelestarian budaya, rinjani wisata alam harus diberikan perhatikan lebih. Baik di daerah barat maupun di timur.
"Karena kawasan Bayan, masuk dalam kawasan geopark Rinjani, dan masuk dalam cagar budaya," imbuhnya.
"Penting diberikan perhatian dengan prinsip pembangunan berkarakter budaya sebagai cagar budaya," sambungnya.
Program-program yang penting dituntaskan menurut Nyakradi, yakni masalah kemiskinan yang masih tinggi, infrastruktur berapa perbaikan jalan-jalan kabupaten dan jalan strategis desa. Infrastruktur pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih, irigasi, perumahan dan penataan pemukiman.
"Banyak hal yang harus dituntaskan di KLU," tutupnya politisi Golkar asal Desa Sukadana Kecamatan Bayan ini. (*)
Pewarta | : Hery Mahardika |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |