TIMES LOMBOK, JAKARTA – Harapan untuk menemukan korban selamat dalam tragedi runtuhnya atap klub malam Jet Set di Santo Domingo semakin menipis, setelah tim penyelamat tidak menemukan satu pun yang hidup sejak Selasa sore (8/4/2025).
Hingga Rabu malam (9/4), jumlah korban tewas tercatat mencapai 113 orang, sementara suasana di sekitar lokasi kejadian makin diselimuti duka dan kecemasan dari keluarga korban yang masih menunggu kabar.
“Jumlah pasien yang dipindahkan ke rumah sakit masih sama dengan kemarin pukul 3 sore, yaitu 155 orang,” kata Juan Manuel Mendez, Direktur Pusat Operasi Darurat Dominika. Ia menambahkan, banyak ambulans yang mengangkut lebih dari satu korban dalam satu waktu.
Konser Berubah Jadi Maut
Insiden terjadi pada Selasa dini hari, sekitar pukul 00.45 waktu setempat, saat konser musik merengue tengah berlangsung di klub malam Jet Set, yang dikenal sebagai tempat ikonik bagi masyarakat lokal selama beberapa dekade.
Salah satu yang turut menjadi korban adalah penyanyi ternama Rubby Perez, yang tengah tampil saat atap ambruk. Jenazahnya ditemukan pada Rabu pagi.
“Kami juga telah mengonfirmasi kematian dua mantan pemain Major League Baseball, seorang gubernur, dan perancang busana ternama,” tambah Mendez.
Sementara itu, seorang anggota kongres juga dilaporkan mengalami luka serius dan tengah menjalani perawatan intensif.
Tempat Ikonik Jadi Pusara
Jet Set selama ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya para selebriti, atlet, dan politisi, terutama pada malam Senin yang menjadi jadwal rutin acara hiburan. Tragedi ini menjadi pukulan telak bagi Republik Dominika, mengingat status klub tersebut sebagai simbol hiburan malam paling bergengsi di ibu kota.
Pihak berwenang kini mengerahkan berbagai alat bantu pencarian mulai dari alat berat, anjing pelacak, drone, hingga perangkat evakuasi khusus untuk menyisir reruntuhan demi mencari kemungkinan korban yang tertimbun.
Di sisi lain, kerabat dan keluarga korban tampak memenuhi lokasi kejadian dengan wajah cemas, menunggu kabar orang-orang tercinta yang belum ditemukan atau diidentifikasi.
Investigasi dan Dugaan Awal
Hingga kini, penyebab pasti ambruknya atap klub malam tersebut masih dalam penyelidikan. Namun, sejumlah laporan awal menyebut kemungkinan kegagalan struktur bangunan atau kelebihan kapasitas saat konser berlangsung.
Otoritas setempat juga berjanji akan melakukan audit menyeluruh terhadap gedung-gedung hiburan di ibu kota untuk mencegah tragedi serupa.
“Kami harus memastikan keselamatan publik di tempat-tempat seperti ini. Kesalahan teknis tidak bisa dibiarkan mengorbankan nyawa,” ujar salah satu pejabat tinggi Kementerian Dalam Negeri.
Tragedi ini diperkirakan akan terus menjadi sorotan publik, tidak hanya karena tingginya jumlah korban, tetapi juga karena daftar korban jiwa yang melibatkan banyak tokoh nasional. Upaya penyelamatan dan identifikasi jenazah masih terus berlangsung sepanjang malam. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Korban Runtuhnya Klub Malam di Republik Dominika Bertambah Menjadi 113 Orang
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |