TIMES LOMBOK, PURWOKERTO – Berbicara tentang Kurikulum Merdeka merupakan hal yang menarik untuk dibahas. Banyak hal pro kontra dengan kurikulum ini. Sebagian besar orang-orang mempermasalahkan dengan banyaknya aturan-aturan yang ada di Kurikulum Merdeka. Namun sebagian orang juga menilai bahwa Kurikulum Merdeka membawa dampak baik dalam dunia pendidikan, mendatangkan wajah baru untuk dunia pendidikan di Indonesia. Kedua hal tersebut merupakan gambaran bahwa sebuah sistem yang ada tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Dalam pandangan penulis, berikut beberapa ulasan mengenai dampak dari penerapan Kurikulum Merdeka. Seperti yang kita ketahui bahwa dampak umum dari adanya Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada pendidik dalam merancang pembelajaran dan peserta didik dalam mempelajari sesuai minat mereka. Namun ternyata dampak dari Kurikulum Merdeka tidak hanya dirasakan oleh mereka yang sebagai pelaksana program, namun bagi mereka yang sebagai objek program tersebut.
Suharsono dan Mardikantoro berpendapat bahwa Kurikulum Merdeka merupakan solusi yang memiliki potensi untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini dirancang untuk memfasilitasi terciptanya lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik dan memberikan respon positif terhadap kebutuhan dan karakteristik di daerahnya masing-masing (Wahyuni, 2022). Sehingga dalam hal ini peserta didik berperan aktif dalam menunjang pengembangan masyarakat di daerahnya masing-masing.
Salah satu contoh program Kurikulum Merdeka yang berdampak pada lingkungan sekitar peserta didik adalah Kampus Mengajar. Mereka para mahasiswa akan berperan membantu menyejahterakan pendidikan yang masih kurang terfasilitasi di daerah yang dekat dengan domisilinya. Respon yang didapatkan oleh guru di sekolah yang menjadi objek program tersebut disambut dengan baik karena dapat memudahkan serta membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Mahasiswa dapat mendatangkan inovasi baru bagi guru setempat dalam pemanfaatan media belajar (Nurhasanah & Nopianti, 2021). Semakin terlihat jelas bahwa kebermanfaatan program dari Kurikulum Merdeka mendatangkan kerjasama yang baik dari semua lini yang ada. Program Kurikulum Merdeka lainnya yang lebih bersinggungan dengan masyarakat adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Mengapa KKN Tematik jauh lebih efektif memberikan kebermanfaatan dibandingkan KKN regular yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi?
Karena KKN Tematik dirancang bertujuan untuk memberikan Pendidikan Literasi Digital yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat serta turut membangun desa serta menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat (Baharuddin, 2021). Dengan pelaksanaan selama 1 semester perkuliahan ini atau kurang lebih dalam jangka waktu 5 bulan, jauh lebih efektif dalam pemantauan perkembangan program yang diterapkan. Pada umunya KKN Tematik dapat membantu pemerintah memperoleh bantuan pemikiran serta tenaga bagi desa setempat serta mengembangkan potensi yang ada di desa yang menjadi objek pelaksanaan KKN Tematik (Nadir, n.d.).
Dari dua contoh program Kurikulum Merdeka di atas, mahasiswa jauh lebih dapat berkontribusi dalam mengembangkan serta memajukan lembaga pendidikan serta desa-desa yang ada di sekitar kita. Kebermanfaatan Kurikulum Merdeka benar-benar tidak hanya dirasakan oleh para pelaksana kegiatan saja, namun oleh masyarakat luas.
Terlebih jika Kurikulum Merdeka dilanjutkan, maka akan lebih terasa dampak program-program lain yang jauh lebih matang dan jauh lebih dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas. Kurikulum ini dapat menghadirkan sinergitas dalam memajukan Indonesia di segala aspek bidang baik pendidikan, kemasyarakatan, bahkan perekonomian.
Dalam bidang pendidikan, yang terpencil akan terbantu dengan adanya program kurikulum ini. Dalam bidang kemasyarakatan sudah jelas memberikan pengetahuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga dapat membuka pandangan baru bagi masyarakat sekitar. Dalam bidang ekonomi, masyarakat dapat terbantu dengan adanya inovasi dalam pengelolaan produk hingga target pasar. Dan masih banyak dampak yang dapat dirasakan dari adanya program kurikulum ini di bidang lainnya.
Akan menjadi sebuah kesalahan ketika Kurikulum Merdeka ini tidak dilanjutkan. Akan banyak masyarakat yang merasa kehilangan dampak dari adanya program ini dengan terhapusnya Kurikulum Merdeka. Bukankah pendidikan yang baik adalah yang dapat memberikan dampak dan kebermanfaatan sesama? Melalui Kurikulum Merdeka ini sudah menjadi solusi dalam pemerataan pendidikan dan menyejahterakan masyarakat. Maka diperlukan keberlanjutan adanya Kurikulum Merdeka ini.
***
*) Oleh : Laelina Farikhah, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dampak Keberlanjutan Kurikulum Merdeka
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |