TIMES LOMBOK, MANGGARAI BARAT – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memperluas area pencarian terhadap empat warga negara asing (WNA) asal Spanyol yang dilaporkan hilang akibat kecelakaan kapal wisata di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, mengatakan pencarian memasuki hari ketiga sejak insiden tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah pada Jumat (26/12). Area penyisiran diperluas hingga radius 5,25 nautical mile dari titik kejadian.

“Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian di perairan Pulau Padar dengan perluasan wilayah hingga 5,25 nautical mile dari lokasi awal kecelakaan,” ujar Fathur Rahman saat dihubungi dari Labuan Bajo, Minggu (28/12/2025).

Dalam operasi pencarian tersebut, berbagai unsur SAR dikerahkan, di antaranya Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos SAR Manggarai Barat, Sea Rider KSOP Labuan Bajo, Sea Rider Ditpolairud Polda NTT, Rigid Buoyancy Boat (RBB) Lanal Labuan Bajo, Kapal Polisi Cepat (KPC) Ditpolairud Polda NTT, serta kapal KN Grantin milik KPLP Labuan Bajo.

Basarnas juga mengerahkan tambahan kekuatan berupa kapal KN SAR Puntadewa beserta 27 personel rescuer dan tenaga pendukung dari Kantor SAR Maumere untuk memperkuat upaya pencarian. Kapal tersebut diperkirakan tiba di Labuan Bajo pada Minggu malam sekitar pukul 20.30 Wita.

Fathur menegaskan, seluruh potensi SAR terus bekerja secara intensif dengan harapan pencarian hari ketiga membuahkan hasil. 

Sebelumnya, pada pencarian hari kedua, tim SAR menemukan sejumlah serpihan kapal sejauh sekitar lima nautical mile dari lokasi kejadian. Barang-barang yang ditemukan antara lain tabung gas, puing badan kapal, serta bagian kamar nakhoda KM Putri Sakinah.

Pencarian dilakukan sejak pagi hingga sore hari dengan menyisir perairan utara Pulau Padar. Namun, proses evakuasi dihadapkan pada sejumlah kendala, seperti gelombang laut setinggi 0,25 hingga 1,5 meter, arus laut yang cukup kuat, serta hujan lebat yang mengurangi jarak pandang.

Meski demikian, Fathur memastikan kondisi tersebut tidak mengendurkan semangat tim SAR gabungan di lapangan.

Berdasarkan hasil penelusuran dan pencocokan data manifest, empat WNA Spanyol yang masih dinyatakan hilang diketahui merupakan satu keluarga, terdiri atas seorang ayah, satu anak perempuan, dan dua anak laki-laki.

Sementara itu, dua WNA Spanyol lainnya yang selamat telah berhasil dievakuasi pada Jumat malam. Keduanya merupakan istri korban dan seorang anak. Selain itu, empat korban selamat lainnya berasal dari unsur awak kapal, termasuk kapten KM Putri Sakinah, serta seorang pemandu wisata. (*)