TIMES LOMBOK, LOMBOK – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesia Homestay Association (DPP IHSA), Alvy Pongoh bersama jajaran pengurus pusat, daerah, dan cabang, melakukan audiensi dengan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Mataram, Kolonel Marinir A. Hadi Alhasny, serta penyelenggara Indonesia World Field Archery 2025, Tebo Aumbara.

Dalam pertemuan tersebut membahas kolaborasi untuk menyukseskan event internasional yang akan digelar di Lombok, NTB pada 1-3 Agustus 2025 mendatang.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum DPP IHSA didampingi oleh Kepala Pusat Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (Puspera) IHSA, Firman Mustika, Staf Khusus Ketum Jendri Frans Mamahit, Ketua DPD IHSA NTB yang diwakili oleh Wakil Ketua I dan Sekretaris, serta Ketua DPC IHSA Lombok Barat.

Danlanal Mataram, Kolonel Marinir A. Hadi Alhasny menyampaikan, apresiasi atas kehadiran jajaran pengurus IHSA. Dalam event skala internasional tersebut perlunya sinergi dalam menyukseskannya.

“Kami menyambut baik kehadiran IHSA dan berharap DPD NTB dapat berkolaborasi aktif dalam kegiatan World Field Archery 2025 di Lombok,” ujar Kolonel Hadi.

Menanggapi ajakan tersebut, Ketua Umum DPP IHSA, Alvy Pongoh menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan event panahan dunia ini.

“Kami siap mendukung World Field Archery 2025 dan mengajak seluruh penggiat panahan dari seluruh Indonesia untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini,” katanya.

Dukungan juga datang dari DPD IHSA NTB yang diwakili oleh Wakil Ketua I, AA. Eka Putri Dewi Astiti. Ia menyatakan kesiapan penuh dalam menyediakan akomodasi homestay bagi para peserta.

"DPD IHSA NTB siap berkolaborasi menyediakan homestay yang nyaman dan terjangkau bagi para peserta dan tamu World Field Archery 2025,” ucapnya didampingi Sekretaris DPD IHSA NTB, Rahman.

Kepala Puspera IHSA, Firman Mustika menambahkan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor homestay.

“Event ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga tentang bagaimana kita memberdayakan ekonomi lokal melalui sektor akomodasi berbasis kerakyatan,” jelasnya.

Kehadiran IHSA dalam audiensi ini menunjukkan komitmen asosiasi dalam mendukung kegiatan berskala internasional sekaligus mempromosikan homestay sebagai pilihan utama akomodasi ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.(*)