TIMES LOMBOK, LOMBOK UTARA – Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, dimaknai secara berbeda oleh Polres Lombok Utara. Tak sekadar seremoni, institusi ini memilih turun langsung ke masyarakat dengan menggelar Bakti Sosial dan Pelayanan Kesehatan Gratis bagi 50 warga lansia, Minggu (14/6/2025).
Dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, bersama Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, kegiatan ini menjadi wujud nyata transformasi Polri sebagai pelayan publik yang profesional dan humanis.
“Hari Bhayangkara perlu dimaknai tidak hanya sebagai peringatan seremonial, tapi sebagai momentum merangkul masyarakat dan mempererat jalinan kerja sama dalam menjaga kamtibmas yang bermuara pada kesejahteraan bersama,” ujar Agus.
Dalam kegiatan yang menyasar total 300 penerima manfaat ini, Polres Lombok Utara memberikan bantuan 50 paket sembako dan menghadirkan pelayanan kesehatan gratis, khusus bagi para lansia yang tidak termasuk dalam daftar penerima BLT atau bantuan pemerintah lainnya.
Menurut Kapolres, langkah ini sejalan dengan semangat reformasi institusional yang kini tengah didorong Polri secara nasional.
“Polri tidak lagi hanya berperan sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai agen kesejahteraan masyarakat. Kita melihat program Kapolri saat ini menyentuh langsung ke akar persoalan rakyat seperti ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, hingga pemberdayaan komunitas,” tambahnya.
Yang menarik, animo masyarakat, khususnya para lansia sangat tinggi. Banyak dari mereka datang dengan diantar keluarga atau difasilitasi langsung oleh pihak desa, membuktikan bahwa kehadiran Polri masih dirindukan dalam sentuhan nyata, bukan sekadar patroli rutin.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny Heny Agus Purwanta, turut larut dalam suasana haru dan kebersamaan. Ia tak sekedar hadir, namun berdialog langsung dengan para lansia, bahkan menggenggam tangan mereka sembari mendengar keluh kesah usia senja.
“Saya merasa seperti sedang berbincang dengan orang tua atau nenek saya sendiri. Mereka menceritakan keluhan tubuh yang lelah, bahkan ada yang sudah stroke di usia muda. Kehadiran kami mungkin tidak sepenuhnya bisa membantu, tapi semoga cukup untuk membuat mereka merasa diperhatikan,” tuturnya penuh empati.
Ny. Heny juga menyinggung soal ketidaktepatan data penerima bantuan pemerintah yang menurutnya masih menyisakan pekerjaan rumah besar. Ia mendorong agar ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem penyaluran bantuan, sembari mengajak masyarakat ikut proaktif dalam meluruskan data.
“Kami berharap masyarakat yang merasa tidak berhak bisa melaporkan agar hak itu bisa kembali ke mereka yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya.
Sebagai istri anggota Polri dan pimpinan Bhayangkari, Ny. Heny melihat peran organisasinya sebagai pelengkap spiritual gerak Polri yang kini terus berbenah.
Kepala Desa Tanjung, Budiaman menyampaikan, apresiasi mendalam atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, kehadiran Polri di tengah masyarakat melalui pelayanan sosial langsung adalah bentuk nyata sinergi antara aparat negara dan pemerintah desa.
“Kami merasa dihargai dan dibantu secara langsung. Ini bukan hanya soal bantuan sembako atau obat-obatan, tapi tentang hadirnya negara di tengah desa kami,” ujarnya.
Budiaman berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan, karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat paling dasar.(*)
Pewarta | : Hery Mahardika |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |