https://lombok.times.co.id/
Berita

Direktur RSUD KLU Minta Maaf dan Akui Keterbatasan Pelayanan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:26
Bayi Winda Astuti Meninggal pada Usia Enam Bulan, Direktur RSUD KLU Minta Maaf dan Belasungkawa Direktur RSUD KLU, drg. Nova Budiharjo beserta manajemen RSUD memberikan penjelasan. (Foto : Hery Mahardika/TIMES Indonesia)

TIMES LOMBOK, LOMBOK UTARA – Pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara (RSUD KLU) menyampaikan permohonan maaf sekaligus berbelasungkawa atas peristiwa meninggalnya bayi Winda Astuti, warga Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung yang ramai diperbincangkan dua hari terakhir setelah kejadian pada Kamis (9/10/2025). 

"Kami dari manajemen RSUD KLU menyampaikan permintaan maaf atas informasi yang beredar beberapa hari ini. Tentu kami (para medis) tidak luput dari keterbatasan sebagai manusia, juga tidak mungkin menutup hal itu. Kami juga belasungkawa atas kejadian ini yang tidak sesuai dengan keinginan keluarga pasien" ungkap Direktur RSUD KLU, drg. Nova Budiharjo didampingi jajarannya pada konferensi pers menyikapi kasus kematin bayi tersebut, Sabtu (11/10/2025).

Setelah kejadian ramai diperbincangkan pihaknya sudah menurunkan jajarannya yaitu Kasi Kehumasan dan Kasi Pelayanan turun melakukan audit awal yang tentunya dilanjutkan dengan audit-audit berikutnya.

"Kami juga sudah berkunjung ke keluarga pasien," ucapnya.

Setelah melakukan penelusuran kronologis dari kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya membenarkan pasien ibu hamil atasnama Winda Astuti kedatangan pertama pada hari Kamis (9/10/2025) sekitar pukul 12.15 WITA.

Sesuai standar operasional pelayanan (SOP) pada umumnya pasien langsung ditangani, sesuai pemeriksaan pasien dalam kondisi baik pada hal-hal yang vital, tekanan darah normal, suhu badan normal, dan sudah diberikan perawatan sesuai batas normal. 

Pada hasil pemeriksaan usia kehamilan Winda Astuti baru berusia enam bulan sehingga belum ada tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir. Setelah itu pemeriksaan dilanjutkan, pasien sempat tertidur dan diberikan obat peredam nyeri tentu disesuaikan dengan kondisi pasien. Setelah itu, pasien diberikan izin pulang. 

"Pasien diberikan pesan oleh bidan dan dokter umum kalau mengalami sakit maka segera kembali ke RSUD. Resep obat diberikan kepada pasien sesuai arahan dokter spesialis kandungan melalui via telpon kepada tenaga medis yang menangani," jelasnya.

Setelah itu, baru kemudian pasien datang lagi kedua pada pukul 16.30 WITA sudah lahiran, dari pemeriksaan bayi berat badan 700 ons, lahir prematur dengan usia kandungan enam bulan, setelah dibersihkan tidak ada tanda-tanda kehidupan dan sesuai medis sangat kecil potensi hidup, bayi ketika lahir tidak nangis. Tindakan darurat dilakukan satu jam 50 menit, setelah dilakukan tindakan tidak ada respon bayi, tidak ada tanda-tanda kehidupan. 

"Kemudian dokter memberikan kabar kepada pasien bahwa bayi pasien sudah meninggal dunia 17.50 WITA," ungkapnya.

Atas kematian bayi ada tiga penyebabnya, sakit saluran kencing, stres pada ibu hamil, dan rasa nyeri. Terkait efek samping dari resep obat diminum ibu hamil tentu punya efek samping.

"Pertimbangan dari dokter diberikan obat dua macam. Asam rendam obat nyeri dan infeksi yang berisiko kepada kehamilan," terangnya.

Melihat dari kronologis dan pelayanan sudah berjalan sesuai SOP, sehingga tidak ada unsur kelalaian. Terkait dokter spesialis yang menangani pasien ditelpon karena diakui hal itu sering dialami para dokter karena terbatasnya dokter spesialis kandungan hanya satu orang, yang menangani se KLU tentu jauh sekali bila dibandingkan. 

Melihat dari riwayat pasien Winda Astuti pernah mengalami keguguran dan persalinan anak kedua dan ketiga normal. 

"Untuk riwayat pasien sesuai buku posyandu, kami belum cek, nanti akan melakukan audit berikutnya," tutupnya.(*)

Pewarta : Hery Mahardika
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lombok just now

Welcome to TIMES Lombok

TIMES Lombok is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.