TIMES LOMBOK, MATARAM – Mataram - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Nusa Tenggara Barat (Bawaslu NTB) melaksanakan Rapat Evaluasi dan Penguatan Pengelolaan Media Sosial dan Hubungan Antar Lembaga pada Tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Lombok Plaza ini diikuti oleh berbagai pihak, diantaranya Kesbangpol NTB, Sat Pol PP NTB, Polda NTB, KPID NTB, PPDI NTB dan Wartawan Se-NTB pada Rabu, (05/02/2025). 

Kordinator Devis (Kordiv) Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu NTB, Hasan Basri menekankan penguatan demokrasi di NTB. 

"Ada tidak ada pilkada, ada tahapan ataupun tidak ada tahapan, maka semangat untuk melakukan penguatan kerja-kerja, penguatan demokrasi di NTB wajib kita lakukan dalam ruang dan waktu yang tidak bisa terpisahkan," katanya.

Ia juga mengingatkan supaya Bawaslu se-Kabupaten kota di NTB untuk tetap melanjutkan penguatan demokrasi, meski anggaran minim, dan pilkada telah selesai. 

"Jangan sampai ya sahabat-sahabat di seluruh kabupaten kota, karena tidak ada tahapan, kemudian karena anggarannya terbatas, kita menganggap bahwa penguatan demokrasi itu sudah selesai," pesan Basri. 

"Jadi penguatan demokrasi itu tidak mengenal ruang dan waktu," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Informasi (KI) NTB, Suaeb Qury menyampaikan, materi pada kegiatan tersebut memberi saran dan masukan sebagai bahan evaluasi kepada para pengawas pemilu untuk lebih pro aktif bergerak untuk turun ke lapangan. 

"Pengawas harus lebih pro aktif untuk bergerak turun ke lapangan lewat instrumen dan anggota yang tersebar di berbagai titik," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB, Fahrul Mustofa mengharapkan, Bawaslu NTB untuk terus memperkuat hubungan dengan stakeholder terlebih pelaku media. 

"Biasakan menyapa rekan media secara berkala, misalnya setiap bulan melalui Kopi Darat (Kopdar). Ini membantu mempererat hubungan dengan media, terutama jika institusi atau lembaga sering mengirim siaran pers kegiatan," harapnya.(*)