TIMES LOMBOK, LOMBOK TIMUR – Sebuah bangunan gedung sekolah satu atap (Satap) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan ambruk. Kejadian ini menyebabkan fasilitas pendidikan tersebut tidak dapat berfungsi secara maksimal untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Jamiludin, membenarkan kondisi memprihatinkan tersebut.

“Memang betul kondisi gedung sekolah satu atap di Montong Gading sangat memprihatinkan, dalam kondisi rusak parah,” kata Jamiludin di Lombok Timur, Jumat (19/9/2025).

Menurut penjelasannya, bangunan Satap Montong Gading tersebut telah rusak sejak gempa yang melanda pada tahun 2018. Kerusakan yang berlarut-larut akhirnya menyebabkan gedung tersebut ambruk.

Rencananya, perbaikan akan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi tindak lanjut, yang menjadi perhatian serius dari Dikbud setempat. “Informasi BPBD yang akan memperbaikinya,” ujarnya.

Jamiludin mengungkapkan bahwa meskipun pihak Dikbud memiliki keinginan untuk memperbaiki sendiri, namun telah ada komitmen awal dari BPBD. Oleh karena itu, pihaknya memilih untuk menunggu. “Kami masih menunggu informasi lebih lanjut,” katanya.

Ia menekankan bahwa kerusakan yang disebabkan oleh bencana gempa ini telah mengganggu kelancaran proses belajar mengajar para siswa.

Jika nantinya BPBD tidak dapat merealisasikan perbaikan, Dikbud Lombok Timur akan menjadikan rehabilitasi gedung ini sebagai skala prioritas pada tahun 2026. “Kalau tidak sanggup, akan menjadi skala prioritas kami untuk memperbaiki tahun 2026,” tegas Jamiludin.

Anggaran di APBD Lombok Timur untuk tahun berjalan telah tetap, sehingga tidak memungkinkan untuk memasukkan biaya perbaikan mendadak. Perbaikan gedung sekolah tersebut baru dapat dianggarkan pada tahun 2026. “Di APBD perubahan tidak memungkinkan. Kami upayakan di 2026,” pungkasnya. (*)