TIMES LOMBOK, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengestimasikan ada lebih dari 3.000 jiwa warga di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara yang perlu dievakuasi agar terhindar dari potensi bahaya lontaran material vulkanis dari erupsi Gunung Ibu. Erupsi terbaru Gunung Ibu terjadi pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan kolom abu mencapai 4.000 meter di atas puncak gunung.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis (16/1/2025), mengatakan bahwa jumlah warga yang diestimasikan tersebut didapatkan berdasarkan pengalaman evakuasi dalam penanganan tanggap darurat saat Gunung Ibu erupsi pada bulan Mei 2024.
BNPB melaporkan, erupsi pada Rabu kemarin menghasilkan kolom abu berwarna kelabu tebal condong ke arah barat, sementara awan panas teramati meluncur sejauh 500 meter ke arah utara kawah. Suara dentuman dan gemuruh terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Ibu. Peningkatan aktivitas ini telah menaikkan status Gunung Ibu dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
BNPB mencatat erupsi berdampak pada enam desa di Kecamatan Tabaru, termasuk Desa Sangaji Nyeku, Desa Soasangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di sekitar Gunung Ibu, Halmahera Barat, untuk menghindari aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif dan sektoral enam kilometer ke arah utara.
Kepala BPBD Maluku Utara, Fehby Alting, menegaskan agar masyarakat tetap waspada, tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak akurat, dan mematuhi arahan resmi dari pihak terkait seperti BPBD setempat serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami meminta masyarakat untuk tenang, menjaga kewaspadaan, dan mengikuti arahan yang diberikan. Jika terjadi hujan abu, gunakan pelindung seperti masker dan kacamata saat berada di luar ruangan," ujar Fehby di Ternate.
Ia juga mengingatkan masyarakat akan risiko lahar yang dapat terbawa arus sungai yang berhulu di puncak Gunung Ibu, terutama saat hujan deras. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Erupsi Gunung Ibu, BNPB Estimasi 3.000 Jiwa Warga Harus Dievakuasi
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |