TIMES LOMBOK, JAKARTA – Chelsie Muten (17) dan Achmad Agung Nugraha (20), dua pemenang grand winner Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2024 (PPKI 2024), terus berperan aktif dalam mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia, yang sangat penting di tengah globalisasi yang semakin pesat.
Sebagai duta kebudayaan, mereka tidak hanya memiliki tugas untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, tetapi juga untuk menyadarkan masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya mencintai dan menjaga warisan budaya yang ada.
Melalui perannya sebagai Putera Puteri Kebudayaan Indonesia, mereka dapat menjadi panutan bagi generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya yang luar biasa ini, sekaligus menghindari klaim budaya dari negara lain yang bisa mengancam keberadaan budaya bangsa.
Dalam hal ini Chelsie yang berasal dari Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, dengan advokasi bernama #CheersUpTheTradition yang mengangkat budaya batik sebagai mode sehari-hari.
"Ini merupakan komitmen saya dan tim dalam memperkenalkan budaya Indonesia melalui cara yang relevan dan mudah diterima oleh masyarakat modern," katanya kepada TIMES Indonesia melalui pesan tertulis, Selasa (12/11/2024).
Salah satu langkah pertama yang dilakukan pemilik akun media sosial Instagram @chelsieemuten adalah memperkuat keberadaan Putera Puteri Budaya Indonesia di media sosial, yang saat ini menjadi salah satu alat paling efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.
"Melalui platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, saya secara bersama-sama bisa memproduksi konten yang kreatif dan menarik yang mengedukasi serta menginspirasi tentang budaya Indonesia," ujar anak kedua dari tiga bersaudara sembari tersenyum manis.
Selain itu kata Chelsea, dengan melakukan kampanye langsung di sekolah-sekolah adalah langkah penting berikutnya. Melalui kegiatan ini, dirinya dapat menjelaskan kepada siswa-siswi betapa pentingnya mencintai budaya Indonesia, mengajarkan sejarah dan tradisi yang ada, serta melibatkan mereka dalam berbagai aktivitas budaya.
"Bisa dengan mengadakan lomba desain batik, pameran seni tradisional, atau mengajak mereka untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan wisata budaya. Tentunya ini dapat menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan mengakar mengenai warisan budaya Indonesia pada generasi muda, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya nasional," ungkapnya.
Sementara itu hal senada disampaikan oleh Agung yang juga mahasiswa S1 UMY yang berasal dari Provinsi Yogyakarta dengan advokasi kampanye yang dinamakan dengan #SomethingInJogja yang menonjolkan kekayaan tradisi dan wisata budaya Yogyakarta.
"Misalnya membuat video tutorial cara memakai batik dengan gaya kekinian, atau memberikan informasi seputar tradisi yang ada di Yogyakarta yang jarang diketahui orang, seperti upacara khas di Kraton Yogyakarta yang dilakukan setiap Hari Raya," imbuh pemilik akun media sosial Instagram @aagungngrh
Dengan cara ini menurut anak ketiga dari tiga bersaudara ini, mereka tidak hanya memperkenalkan budaya, tetapi juga menjadikan budaya tersebut agar lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat terutama generasi muda.
Lebih jauh, dirinya juga terus berupaya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga budaya untuk mendukung berbagai kegiatan yang dapat memperkenalkan kebudayaan lokal di tingkat nasional maupun internasional.
"Misalnya berpartisipasi dalam festival budaya, pameran seni, atau pertunjukan yang menampilkan keragaman budaya Indonesia. Dengan begitu, semua bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya memperkenalkan, tetapi juga melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi ini," tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Raih Grand Winner, Chelsie dan Agung Siap Gelorakan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2024
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Faizal R Arief |